Ini adalah pengalaman pribadi sahabatku, tidak ada maksud jelek ketika aku menuliskannya di blog ini. Hanya ingin memetik hikmah dan mengambil pelajaran dari kisah ini.
Aku seorang dokter muda yang baru saja menandatangani kontrak di sebuah Rumah Sakit Umum. Hidupku aman-aman saja sebelumnya sampai akhirnya aku bertemu dengan dia. Seorang pria dewasa berasal dari Jawa dan sudah berkeluarga. Dia adalah seorang TNI berpangkat rendah, pintar, baik dan good looking (aku suka memanggilnya Mas). Hal pertama yang membuat ku salut adalah dia tidak pernah menutupi kalau dia sudah berkeluarga dan mempunyai seorang anak laki-laki. Tidak seperti lelaki lain pada umumnya yang senang mengaku bujangan demi menggoda gadis-gadis lain. Dan entah bagaimana, kami pun bertukar nomor handphone.
Awal mula kami saling mengirim pesan singkat ketika dia menanyakan beberapa obat pereda demam untuk anaknya, lalu obat penghilang nyeri untuk istrinya yang sakit gigi, dan obat sakit kepala yang aman untuk dirinya. Dan akhirnya aku jadi rajin menanyakan kabar keluarganya dan kira-kira apa lagi yang bisa kubantu.
Lalu pesan-pesan singkat itu berubah menjadi bentuk perhatian antara kami berdua. Menanyakan hal remeh temeh namun membuat bibir tersenyum dan hati senang. Berlanjut menjadi telpon-telponan dan bercerita tentang banyak hal. Dia pintar, bahkan untuk ukuran seorang prajurit rendah. Mungkin dia jauh lebih pintar dari seorang jenderal. Itu yang membuat ku suka, hmmm......kagum mungkin.
Dia bahkan mengenalkanku kepada istrinya. Namun celakanya, istrinya tampak tak suka denganku. Bukan tanpa sebab, dia kepergok menyimpan semua sms-sms dariku. memang tak ada yang aneh dari sms-sms tersebut. Karena kami memang hanya sebatas teman. Pesan-pesan itu hanya sebatas bertanya sudah makan atau belum dan cerita-cerita lucu dan aneh yang terjadi di kantorku atau pun di kantornya. Yang membuat aneh mungkin, kenapa dia menyimpan sms-sms itu. atau mungkin tak sempat di hapus.
Si Mas langsung melarangku untuk mengiriminya lagi pesan singkat ke HP nya, karena dia sudah ribut besar dengan sang istri. Aku pun langsung meng-iya-kan karena aku tak mau merusak hubungan rumah tangga orang lain. Pun kami hanya berteman.
Sabtu, 01 September 2012
Senin, 27 Agustus 2012
Cowok Ganteng
Ini kisah waktu aku masih muda dulu (bukan berarti sekarang udah tua yaa!!). kisah ini terjadi ketika aku masih duduk di bangku SMA. masih berdarah muda dan masih suka ngejailin orang (bukan berarti sekarang gak lagi!!).
Jaman SMA dulu aku dan teman dekatku, sebut saja namanya Fitriah (dia paling benci kalau namanya kita sebut dengan penekanan pada huruf H terakhir, keliatan gak kota gitu namanya... katanyaaa...) punya hobi yang sama, yaitu ngecengin cowok ganteng. Haduhh malunya punya hobi kok kayak gini. Karena punya hobi yang sama, aku dan Fitri suka JJS bareng. Setiap sore hari aku pasti ngejemput Fitri di rumahnya terus kami 'cuci mata' keliling kota.
Disinilah cerita dimulai... sedang muter-muter kota gak jelas, kami berdua melihat sesosok cowok ganteng mirip Alung. Cowok macho dengan motor gede dan badan binaragawan, Alung abiiisss deh pokoknya. pada tau gak siapa Alung? Alung itu pemeran sinetron 'Alung' yang dia adalah seorang warga keturunan Chinese yang juga seorang muallaf. gantengnyaaaa ituuuu.... Subhanallah...
Jumat, 08 Juni 2012
SAHABAT
Setelah sekian lama gak nge-blog, akhirnya ada juga ide buat
nulis. Kali ini aku akan menceritakan tentang sahabat-sahabatku. Persahabatan
kami terhitung baru sih, sekitar setahunan gitu. Namun pengalaman dengan mereka
cukup membuat segalanya indah dan patut untuk dikenang.
Pada tulisanku kali ini, aku gak akan menceritakan diriku
karena pasti kalian yang suka membuka blogku tahulah siapa aku. Aku juga gakkan
menceritakan seberapa besar aku senang ngeliat Fitri Tropica, apalagi bilang
kalau aku pengen banget ketemu dia. Gak kok, kali ini aku gak nyeritain dia
yang makin hari makin lucu aja di mataku. Beneran, kali ini bukan tentang
Fitrop yang bersinar dimana-mana. Sueeerrrrr sama sekali gak ada unsur Fitrop
di dalamnya.
Sebenarnya gak ada niat buat sahabatan sama mereka, entah bagaimana
ceritanya kami ketemu di sebuah BIMBEL (Bimbingan Belajar) yang kami adalah
tentor-tentor baru disitu. Karena kesamaan visi dan misi, maka kami (Aku, Dina,
Dian, Dewi, Husnul, Reza, Harry, dan Zainal) secara tidak langsung membentuk
sebuah kelompok yang sering ngumpul bareng, ngebanyol, bahkan ngeluh bareng.
Dari delapan orang tersebut yang kalau kepalanya diantukin pun isi kepala gak
bakal nyatu, tinggal empat orang yang selalu SIAGA (Siap Antar Jaga), yaitu (
lagi-lagi Aku, Dina, Reza dan Harry). Terbentuknya empat orang ini juga tanpa
disengaja. Bermula pada janjian jalan yang disepakati oleh semua pihak, tapi
pada akhirnya selalu hanya empat orang ini yang hadir, maka terbentuklah kami
gank Hananan ini (nama ini belum disetujui oleh pihak terkait). Karena itu,
tanpa ingin mengikutsertakan Fitrop pada tulisanku kali ini, aku ingin berbagi
sedikit kisahku tentang mereka.
Senin, 04 Juni 2012
Pernahkah kau mencinta, seperti aku mencinta?
Pernahkah kau jatuh cinta?
Namun karena cintamu kau selalu terjatuh dan tertatih?
Pernahkah kau tak malu?
Yang oleh karena cintamu kau dicap tak tahu malu?
Pernahkah kau terus berjalan?
Bahkan tak ada jalan didepanmu?
Kau terus mencinta..
Kau terus menggila..
Kau tak takut mati
Meski kau tahu ini cinta mati
Karena cintamu..
Kau terluka..
Fisik..
Batin..
Dan jiwa...
Namun kau tak pernah berhenti mencinta
Pernahkah kau mencinta, seperti aku mencinta?
Tangis adalah temanmu
Derita selalu menjadi saudaramu
Pernahkah kau mencinta, seperti aku mencinta?
Tak pernah ada ujung
Dan kau tak menginginkan akhir
Cinta yang tak pernah kau harap balas
Namun kau terus mencinta..
Terus..terus.. dan terus...
Pernahkah kau mencinta, seperti aku mencinta?
Namun karena cintamu kau selalu terjatuh dan tertatih?
Pernahkah kau tak malu?
Yang oleh karena cintamu kau dicap tak tahu malu?
Pernahkah kau terus berjalan?
Bahkan tak ada jalan didepanmu?
Kau terus mencinta..
Kau terus menggila..
Kau tak takut mati
Meski kau tahu ini cinta mati
Karena cintamu..
Kau terluka..
Fisik..
Batin..
Dan jiwa...
Namun kau tak pernah berhenti mencinta
Pernahkah kau mencinta, seperti aku mencinta?
Tangis adalah temanmu
Derita selalu menjadi saudaramu
Pernahkah kau mencinta, seperti aku mencinta?
Tak pernah ada ujung
Dan kau tak menginginkan akhir
Cinta yang tak pernah kau harap balas
Namun kau terus mencinta..
Terus..terus.. dan terus...
Pernahkah kau mencinta, seperti aku mencinta?
Rabu, 04 April 2012
Jangan Pernah Menyesal
Setiap orang pasti pernah menyesalkan sesuatu dalam hidupnya. Menyesal pernah ketemu sama mantan pacar yang selingkuh di belakang kita, nyesal pernah kerja di kantor yang atasannya kejam, nyesal punya sahabat yang mengkhianati kita, sampai menyesal karena dilahirkan bukan pada keluarga yang kita harapkan.
Tapi, seandainya kita mau lebih pintar melihat hikmah dibalik kejadian itu semua. kita pasti akan sangat berterima kasih pada kejadian-kejadian yang sudah membuat kita menyesal. Seandainya kita tidak pernah diselingkuhi oleh mantan pacar, mungkin kita tidak pernah tahu betapa baik dan berartinya pasangan kita sekarang. Semuanya akan terasa sama saja, biasa saja.
Pengalaman kerja di tempat yang atasannya kejam, teman-temannya tidak bersahabat, selalu membuat kita menangis mengenang kejadian itu. Kalau saja kita tidak pernah bekerja di tempat itu, mungkin kita tidak akan pernah bertemu dengan sahabat kita yang sekarang, yang sama-sama sudah keluar dari tempat neraka itu, setidaknya bagi kita. Di tempat itulah kita bertemu segelintir orang yang sekarang menjadi teman-teman terdekat kita, bayangkan kalau kita tidak pernah menjejalkan kaki di tempat itu, takkan pernah kita punya sahabat-sahabat yang kita miliki saat ini.
Seorang sahabat mengkhianati kita dengan memacari pacar kita yang ganteng dan tajir.
Rabu, 28 Maret 2012
Aku di Mata Murid-Muridku
Murid adalah
sosok yang penting bagiku, karena aku seorang guru. Kalau gak ada murid, aku
bukanlah apa-apa (kayak artis-artis kan sering ngemeng gtu). Iseng-iseng aku
menyuruh mereka menulis di selembar kertas yang temanya adalah “aku di mata murid-muridku”.
Kelas yang memberi komentar sebanyak 3 kelas. Karena banyak sekali komentar
yang berbau sama, maka aku mencoba mengelompokkan macam-macam komentar mereka.
Nah, ini dia komentar mereka. Here we go!!
“Menurut saya, miss
itu baik, asyik, seru dan juga humoris. Saya senang sama miss Desha (asik-asik
komentarnya positif) tapi… (lho kok ada tapinya?) miss agak killer, peace miss
maksud killer itu agak menakutkan (malah diperjelas lagi maksudnya). Tapi saya
pribadi sangat very happy belajar sama miss”
“Menurut saya
ibu itu baik, lucu, dan sedikit kejam.” (bisa gak kejamnya dihilangin aja?)
“Miss Desha
baik, kalau ngajar gak bikin orang bosen, suka lawak, ngajar dapat dimengerti,
kadang-kadang sering judes, tapi tetap baik.” (tetap ada judesnya)
“Baik, lucu,
cara ngajarnya santai, cepat mengerti, tidak cepat marah (dia doank yang nulis
gini), tapi agak cerewet.” (again..)
“Miss Desha baik
dan memotivasi saya untuk bisa berbahasa Inggris”
“You are
different with other teacher. You know and you understand what we need and what
we want. I do like you. I hope you always teach ini this class” (amin.. ada
juga yang positif semua)
“Miss Desha udah
seperti kakak saya sendiri (sejak kapan kita lahir di rahim yang sama, Dek?)
kakak yang bisa buat saya gak takut dengan bahasa Inggris. Kakak itu orangnya
apa adanya, gak dibuat-buat (padahal aku udah akrobat, jungkir balik di kelas
itu. Plus gigit meja kalau mereka udah ribut banget). Intinya, terimakasih bu..
(tadi katanya ‘kakak’ berasa tua lagi deh..) terima kasih untuk ilmu dan semua
hal yang menarik yang udah ibu kasih, pengalaman-pengalaman yang membuat saya
termotivasi belajar Bahasa Inggris.” (terharu..lap ingus)
“Funny, cute,
nice, beatiful, smart, friendly, pretty, like a princess, and handsome. (udah
mau ge-er aku waktu ngebaca ini, ternyata sepertinya yang nulis gak tau arti)
“Saya ingin jadi
guru seperti ibu” (amin. Lanjutkan perjuanganmu nak)
“Good teacher,
garang juga kalau jadi guru. We love you miss. :* “
“Lucu, cantik,
pinter”
“3 kata buat
miss : cantik, lucu, pintar” (rame lho yang nulis gini, tapi aq wakilkan saja
ya. :P)
Kamis, 08 Maret 2012
Cemburu??!! Mending nguras bak mandi...
Cemburu sama pasangan sih udah
biasa. Nah, yang jadi pertanyaan sekarang gimana kalau cemburu sama sodara,
sepupu, teman bahkan pacarnya teman, nah lho… yang terakhir itu gaswat
sodara-sodara.
Oke, lets talk about jealous. Kata ‘cemburu’ merupakan kata yang
gak asing dalam kamus hidupku. Cemburu mah udah jadi makanan sehari-hari buatku
(kok bangga?). tapi, yang bikin aku heran, aku cemburu bukan hanya sama
pasanganku aja. Aku bisa cemburu sama siapa aja. Cemburu sama sahabat, sepupu,
abang kandungku, bahkan sama temen yang baru kenal. Aneh kan? Entah dari mana
datangnya penyakit yang satu itu, dan sampai detik aku nulis tulisan ini aku
gak tau gimana cara ngilanginnya.
Aku pernah cemburu sama pacar abang
kandungku yang sekarang udah jadi istrinya. Waktu jaman mereka masih pacaran,
aku pasti selalu nguntit kemanapun mereka pergi. Setiap mereka mau kencan, aku
pasti merengek minta ikut sama abangku. Karena aku adik satu-satunya juga
kesayangannnya (semoga aja bener) jadi Abang ngizinin aku ikut mereka. Parahnya,
aku selalu gak ngizinin pacarnya Abang, sebut saja namanya Kak Ainul duduk di
jok depan mobil. Aku selalu ngotot aku yang berhak duduk di depan, sedangkan
Kak Ainul duduk di belakang aja. Untung Kak Ainul itu orangnya baik, jadi dia
oke-oke aja tuh (bener kan kak?)
Kejadian yang lain, waktu Abang mau
beliin boneka strawberry buat Kak Ainul. Abang ngajakin aku buat milih, karena
dia gak ngerti boneka. Si Abang milih boneka strawberry imut tapi lucu. Aku gak
mau kalah, masa buat pacarnya dibeliin, aku yang adik semata wayangnya kagak. Walhasil
malam itu aku pulang dengan mengantongi boneka gajah besar (emang bisa
dikantongi?) yang besarnya 3 kali lipat dari boneka buat pacar si Abang. Huahahaha..
(ketawa kesetanan)
Peristiwa selanjutnya, pada saat si
Abang mau ngejemput tunangannya (mereka udah tunangan waktu itu) pulang dari
Thailand, jemputnya di Kuala Lumpur. Aku minta ikut ngejemput di KL juga. Dan
berangkatlah aku. Di pesawat pulang, kami duduk di kursi yang berderet tiga. Aku
langsung ngambil posisi duduk di tengah. Jadi, si Abang gak bisa duduk dekat-dekat
tunangannya. Mereka cuma mesem-mesem aja. Hehehe..
Begitu mereka menikah, aku malah
cemburu sama Kak Ainul. Pokoknya kalau Kak Ainul udah lebih perhatian sama si
Abang dari pada aku, mulai deh aku merem melek merem melek, merajuk. Pokoknya Kak
Ainul harus lebih sayang aku dari pada suaminya. Titik.
Kasus cemburu lainnya, sama kakak
sepupuku. Sebut saja namanya Dina. Sejak Dina pacaran sama cowoknya, anggap
saja namanya Leo, Dina jadi kayak ngelupain aku. Kemana-mana selalu bareng Leo.
Mau jalan sama akupun harus selalu ada Leo. Leo emang cowok possessif,
cemburuan dan keras kepala. Kalau kami jalan berdua tanpa Leo, dia pasti gak
henti-hentinya nelpon Dina mastiin dia jalan sama siapa dan kemana. Setiap aku
buat janji sama Dina, dan Dina udah bilang ‘oke’, maka tiba hari H Dina batalin
janjinya sama aku, cuma gara2 Leo ngajak dia jalan, dan bisa berabe kalau dia
nolak. Iisshhhh.. benci banget aku sama Leo itu. Maka, setiap kali ketemu Leo,
mukaku pasti cemberut melulu. Aku cembokur deh pokoknya!
Dengan sahabatku yang namanya Ita
juga gitu. Setiap dia punya pacar, aku selalu ngerasa dia ngelupain aku. Maka,
setiap kali dia curhat kalau dia udah putus, maka aku orang pertama yang
kegirangan (lho kok?)hehehe.. padahal aku gak kenal-kenal amat sama semua
pacarnya dia, tapi tetep aja aku cemburu.
Sahabatku yang lain, sebut saja
namanya Nova. Nah, doi yang satu ini muslimah sejati. Gak pernah pacaran
(senang deh eike). Tapi, baru-baru ini doi menikah (nah lho..) makin cembokur
akyu. Mau ke rumahnya dia, gak berani sesering dulu. Mau ngajak jalan, gak
berani juga. Pokoknya banyak gak beraninya. Mana suaminya ikhwan lagi,
lengkaplah aku makin menjauh. Sedih banget perasaan aku. Mungkin Nova gak tau
kejadian ini, maaf ya Nov aku gak berani ngemeng.
Tapi, beginilah aku sering cemburu sama orang-orang di sekitar aku.
Punya teman baru, terus akrab. Nah,
pas si teman punya teman yang lain, aku cemburu. Sama suaminya teman, pacarnya
teman aku pun cemburu.
Mungkin, karena aku gak punya
pasangan? Yupp..kalian salah sodara-sodara. Aku udah punya suami, S.U.A.M.I.
tapi tetep aja aku gak bisa ngilangin penyakit ini.
Apa? Kalau sama suami? Waah..
jangan ditanya seperti apa cemburunya. Suami pulang kerja, bukan nanyak dia mau
makan apa atau dia sehat wal’afiat gak. Yang aku lakukan pertama kali, meriksa
HP nya dia, check inbox sama sent items
nya dulu. Terus interogasi dia kemana aja seharian itu, ketemu siapa aja,
ada ceweknya gak. Parah deh pokoknya…
Dan sodara-sodara, cemburu itu gak
enak banget. Menguras hati. Mending nguras bak mandi aja deh, beneran. Andai aku
tau gimana cara ngilangin (ngurangin deh minimal) penyakit ini, ohh..alangkah
bahagianya daku. Gak perlu curiga dan makan hati melulu (minumnya tetep teh botol
sosro). Namun, aku punya satu pembelaan yang sampai hari ini masih aku jadikan
dalih.hehe..
Because…
I LOVE YOU GUYS…
Senin, 27 Februari 2012
Hatiku Sekeras Batu
Hatiku sekeras batu
Kasih...
Panasnya api takkan mampu melenyapkannya
Hatiku sekeras batu
Ayah...
Bahkan tak hancur diadu batu sekalipun
Bahkan tak hancur diadu batu sekalipun
Hatiku sekeras batu
Ibu...
Pukulanmu akan menghancurkan tanganmu
Air lah yang dapat menaklukannya
Tapi bukan membuatnya menjadi lunak
Hanya akan mengikisnya
Dan perlahan membuatnya hancur
DESHA
27 February 2012
Minggu, 26 Februari 2012
Mentari itu indah
Sejenak ku terpana pada sinarnya
Indah,
Terpaku pada wanginya
Harum,
Terkesima pada jingganya
Cantik,
Namun, tak jarang aku benci padanya
Cahayanya, panas..
Sinarnya, menyengat..
Wanginya, menusuk..
Dan aku pun benci
Ketika ia bersembunyi dan membuat langit gelap
Sehingga hujan turun menghalangi langkahku
Namun aku selalu tersenyum senang
Ketika ia sembunyi malu-malu
Meredupkan sedikit sinarnya
Agar aku bisa menikmati hariku
Waktu terindahmu
Ketika kau bersembunyi diperaduanmu
Membuat aku ingin selalu memandangmu
Dan kupastikan...
Kau kan slalu kutunggu
Di sisi Timur hariku
DESHA
26 February 2012
Jumat, 24 Februari 2012
FITRI TROPICA
Pasti nama di atas gak asing lagi di telinga kita. Siapa sih yang gak kenal dengan sosok heboh dan kocak, Fitri Tropica. Cewek yang punya nama asli Fitri Rakhmawati ini dengan senangnya selalu menghantui pikiranku. Kalau dulu, masa-masa SMP dan SMA, kalau ada yang nanyak siapa sih artis idolaku, maka aku akan menjawab Agnes Monica, Shane Filan, dan Dedi Corbuzier (bukan berarti sekarang gak lagi ya..), tapi kalau ditanya sekarang siapa sih artis idolaku, maka I proudly say Fitri Tropica!!!
Kenapa?????
Bagi sebagian orang, Fitrop (demikian ia disapa) adalah sosok yang lucu dan narsis habis. Tapi bagiku dia lebih dari itu. Aku menempatkannya di urutan pertama orang-orang yang paling menginspirasi hidupku. Nah lho??
Kamis, 23 Februari 2012
Astagfirullah - HAMID JABBAR
Astagfirullah
astagfirullah penuh sadar
astagfirullah sepenuh istigfar
maka sudah remuk-redamlah aku
dari debu kembali sezarrah debu
walau debu sudah fitrahnya hanya kelu
tapi tanggungjawab tak bisa hanya bisu
katakan kata-kata yang semestinya mesti
walau biar hanya kepada diri sendiri
tapi justru pada diri sendiri aku tak mampu lagi
sebab aku butuh tubuh utuh yang tak saling bunuh
dan kini cerai-berai sudah jungkir-balik salah-kaprah
astagfirullah astagfirullah astagfirullah astagfirullah
astagfirullah hari-hari huru-hara diriku duhai astagfirullah
tak selesai pada sekedar caci-maki ataupun haru-simpati.
astagfirullah jungkir-balik salah-kaprah telah berlaku.
astagfirullah, telah berlaku terbeli terjual, namun bukan
sekedar salah-cetak kiranya bila tiba-tiba laba jadi bala.
astagfirullah bila bala jadi bola jadi loba jadi besar jadi sebar
jadi kabar jadi bakar. astagfirullah. memang ragam jadi
garam, tapi astagfirullah betapa perihnya teramat parah
tersebab hati tertukar tahi. maka jika padat menjadi dapat
tentulah alhamdulillah, tapi apa hendak dikata bila sokong
ternyata kosong, bila larat tak dapat diralat, jika mahar jadi
hamar, bila ramah dinyatakan marah, atau lebah menjadi
belah, rekat jadi kerat, raba jadi bara, bawah jadi wabah,
sahut jadi hasut, gosok jadi sogok, hingga semua hajat dan
hajat semua tertukar tempat menjadi jahat maha jahat,
segalanya lagi gila, dan ini semua bukan salah ketik atau
salah ketuk, hingga biar gratis pun ternyata sungguh tragis
muaranya, maka tak putus-putus astagfirullah kuketuk-
ketuk ke segala remuk dalam diri nisbi ini, duhai diriku
tangis segala tangis!
astagfirullah penuh sadar
astagfirullah sepenuh istigfar
maka sudah remuk-redamlah aku
dari debu kembali sezarrah debu
walau debu sudah fitrahnya hanya kelu
tapi tanggungjawab tak bisa hanya bisu
katakan kata-kata yang semestinya mesti
walau biar hanya kepada diri sendiri
tapi justru pada diri sendiri aku tak mampu lagi
sebab aku butuh tubuh utuh yang tak saling bunuh
dan kini cerai-berai sudah jungkir-balik salah-kaprah
astagfirullah astagfirullah astagfirullah astagfirullah
astagfirullah hari-hari huru-hara diriku duhai astagfirullah
tak selesai pada sekedar caci-maki ataupun haru-simpati.
astagfirullah jungkir-balik salah-kaprah telah berlaku.
astagfirullah, telah berlaku terbeli terjual, namun bukan
sekedar salah-cetak kiranya bila tiba-tiba laba jadi bala.
astagfirullah bila bala jadi bola jadi loba jadi besar jadi sebar
jadi kabar jadi bakar. astagfirullah. memang ragam jadi
garam, tapi astagfirullah betapa perihnya teramat parah
tersebab hati tertukar tahi. maka jika padat menjadi dapat
tentulah alhamdulillah, tapi apa hendak dikata bila sokong
ternyata kosong, bila larat tak dapat diralat, jika mahar jadi
hamar, bila ramah dinyatakan marah, atau lebah menjadi
belah, rekat jadi kerat, raba jadi bara, bawah jadi wabah,
sahut jadi hasut, gosok jadi sogok, hingga semua hajat dan
hajat semua tertukar tempat menjadi jahat maha jahat,
segalanya lagi gila, dan ini semua bukan salah ketik atau
salah ketuk, hingga biar gratis pun ternyata sungguh tragis
muaranya, maka tak putus-putus astagfirullah kuketuk-
ketuk ke segala remuk dalam diri nisbi ini, duhai diriku
tangis segala tangis!
Langganan:
Postingan (Atom)