Setelah sekian lama gak nge-blog, akhirnya ada juga ide buat
nulis. Kali ini aku akan menceritakan tentang sahabat-sahabatku. Persahabatan
kami terhitung baru sih, sekitar setahunan gitu. Namun pengalaman dengan mereka
cukup membuat segalanya indah dan patut untuk dikenang.
Pada tulisanku kali ini, aku gak akan menceritakan diriku
karena pasti kalian yang suka membuka blogku tahulah siapa aku. Aku juga gakkan
menceritakan seberapa besar aku senang ngeliat Fitri Tropica, apalagi bilang
kalau aku pengen banget ketemu dia. Gak kok, kali ini aku gak nyeritain dia
yang makin hari makin lucu aja di mataku. Beneran, kali ini bukan tentang
Fitrop yang bersinar dimana-mana. Sueeerrrrr sama sekali gak ada unsur Fitrop
di dalamnya.
Sebenarnya gak ada niat buat sahabatan sama mereka, entah bagaimana
ceritanya kami ketemu di sebuah BIMBEL (Bimbingan Belajar) yang kami adalah
tentor-tentor baru disitu. Karena kesamaan visi dan misi, maka kami (Aku, Dina,
Dian, Dewi, Husnul, Reza, Harry, dan Zainal) secara tidak langsung membentuk
sebuah kelompok yang sering ngumpul bareng, ngebanyol, bahkan ngeluh bareng.
Dari delapan orang tersebut yang kalau kepalanya diantukin pun isi kepala gak
bakal nyatu, tinggal empat orang yang selalu SIAGA (Siap Antar Jaga), yaitu (
lagi-lagi Aku, Dina, Reza dan Harry). Terbentuknya empat orang ini juga tanpa
disengaja. Bermula pada janjian jalan yang disepakati oleh semua pihak, tapi
pada akhirnya selalu hanya empat orang ini yang hadir, maka terbentuklah kami
gank Hananan ini (nama ini belum disetujui oleh pihak terkait). Karena itu,
tanpa ingin mengikutsertakan Fitrop pada tulisanku kali ini, aku ingin berbagi
sedikit kisahku tentang mereka.
Bagiku,
sahabat itu bukan hanya buat ketawa bareng aja, tapi juga buat nangis bareng.
Walaupun aku ogah nangis di depan mereka deh, yang ada malah diledekin nanti. Laki-laki
berdua ini mau nganterin aku pulang ngajar malam. Tapi yang paling setia si
Harry, Harry Muntadhir nama lengkapnya, (bukan muntaber). Doi mau nganterin aku
malam-malam, rumahku jauh, dikelilingi pegunungan, lewati lembah dan sungai
(serius), gelap gulita, belum lagi ada rombongan ba** yang melintas. Pokoknya
yang nyuruh aku ngajar malam-malam tega banget daaahhhh.
Sang
pencinta ini (begitu kami mengenalnya) hanya pernah satu kali jatuh cinta dalam
hidupnya. Sebenarnya Reza juga, baru punya satu pacar namanya Hasnah, tapi itu
bukan karena dia Sang Pencinta, tapi karena cuma Hasnah satu-satunya cewek yang
mau pacaran sama Reza, makanya Reza juga cuma sekali jatuh cinta. Sedangkan
Dina pacarnya dimana-mana, dimana lagi duduk, ada. Lagi nongkrong, ada. Lagi
bete, ada. Selalu ada deh. Kadang dimanfaatin oleh kami untuk ngebayar makanan
yang udah kami pesan. Hemaaattttt (versi iklan Ax**).
Kalau Reza
setianya beda lagi, doi selain mau nganterin aku pake motor bututnya yg gak
punya otak itu, dia juga mau masang tali sepatuku sampe ngikatinnya. (nih
sebenernya sahabat2ku atau babu sih?) :D
Kalau lagi
gundah gulana sendiri gak menentu, kalau udah duduk bareng mereka aku pasti
ketawa paling gede dan gigiku keluar kemana-mana. Sahabatan sama mereka gak
musti punya duit banyak, tau merek-merek tas atau baju terkenal, mereka atau
kami gak butuh itu. Cukup jadikan salah empat dari kami tempat bertanya dan
mengadu, selesai. Bahkan kami pernah makan bareng dengan cara patungan duit
bisa makan apa hari itu. Atau sekedar beli mie instan (lagi-lagi patungan
duit). Sebenarnya kami kompak dalam hal kerenya.
Satu tahun
persahabatn memang bukan waktu yang lama, bahkan belum cukup buat kami mengenal
satu sama lain. Tapi kalau sama Dina, aku dan dia sepupu jadi sebelum ini aku
memang dekat dengan sepupu kesayanganku itu. Apa yang gak doi tau tentang aku,
semuanya dia tau. Aku sedih, dia tau. Aku galau, dia tau. Bajuku dimana ,dia
tau. Underwearku, tau. Hebatkan?
Pokoknya..kalau
aku harus menukar sesuatu yang aku punya demi tetap membiarkan kalian
disampingku.. I will. Dan sampai saat ini aku belum bisa membalas kebaikan
kalian semua. Mungkin nanti kalau kalian nikah aku cuma bisa jadi kurir pengantar
undangan. Karena pasti kalian gak mau nyuruh aku masak. :P
Bersama kalian,
aku mengerti arti persahabatan. Lebaaaaayyyyyyyyyy
Terakhir..
That’s what
a friend for….
:)
terharuuu...:')
BalasHapusha ha ha ha
BalasHapuskeren
thank youuu k dina and zainaalllll...
BalasHapussayang diriku tidak ada
BalasHapus