Minggu, 14 Juni 2015

PATAH HATI



Menulis ketika sedang patah hati, hanya akan membuat keyboard laptopmu penuh dengan percikan airmata. Tapi tetap saja kulakukan.
Aku belajar bayak hal dari setiap orang yang berbeda. Cara mereka datang, cara mereka pergi, cara mereka memperlakukanmu, bahkan setiap alasan mereka meninggalkanmu.
Setiap alasan yang mereka lontarkan untuk meninggalkanmu, seyakin apapun mereka berkata itu adalah demi kebaikan kalian berdua.  Dia masih sayang kalian hanya saja putus adalah cara terbaik. Satu hal yang pasti. They don’t love you anymore.
Orang yang masih cinta dengan kita, tak akan pergi meninggalkan kita. Mereka yang masih sayang kita, akan memperjuangkan kita. Mereka akan mencari satu alasan untuk tinggal sekalipun berjuta alasan untuk pergi membentang.
Hanya ada satu alasan pasti; cinta itu pergi, cinta itu memudar, cinta itu mati. Dan kita, yang ditinggalkan, masih maukah memperjuangkan seseorang yang bahkan tidak mau lagi memperjuangkan kita? I did it. For a hundred of times. Dengan tidak tahu malu, aku memperjuangkan cinta yang memang tak ada titik temu. Cinta yang memang tidak mungkin diperjuangkan oleh satu orang saja.
Sampai pada saat itu,